Senin, 16 Januari 2012

Bahaya Pemakaian Headset Pada Telinga!!!

0



hampir tiap hari gan ane liat dimana2 orang, kaga di jalan, kaga di kampus , kaga di motor, bahkan kantor slalu menggunakan earphone atau headset bwt dengerin musik melalui mp3 player atau hp. ternyata kalau keseringan menggunakan earphone/headset gan itu ada dampak buruknya juga gan pd kuping. nih cek gan...

Kebiasaan mendengarkan portable music player (PMP), seperti MP3 player,

bisa membuat telinga cedera. Itu terjadi jika kita terlalu sering memakai

earphone atau headphone bervolume tinggi. Berdasar penelitian, efek buruk

datang jika menggunakan earphone selama lima jam dalam seminggu.

Dampaknya adalah kerusakan permanen pada telinga.Kemungkinan

terbesar hal itu terjadi pada usia muda. Saat ini mungkin dampaknya belum

terlihat, namun kelak akan terasa. “Mendengarkan pemutar musik personal

secara reguler dalam volume tinggi ketika muda sering kali tidak

berdampak pada pendengaran. Namun, kelak kemampuan mendengar bisa

menghilang,” jelas salah seorang peneliti pada International Herald Tribune.

Pernyataan itu diberikan sembilan peneliti dari Committee on Emerging and

Newly Identified Helat Risks. Bahkan, mereka juga menyatakan bahwa

risiko kehilangan pendengaran akan didapatkan di pertengahan usia

20-an.Bagaimanapun, mendengarkan musik melalui media portabel juga

menimbulkan dampak lain. Musik bisa mengisolasi pendengarnya dari

khalayak ramai. Ketika mengemudi, musik dapat meningkatkan risiko

hilangnya pendengaran terhadap situasi sekitar.Penyebab gangguan

pendengaran memang beragam. Bergantung juga pada usia seseorang.

Suara terbagi atas beberapa tingkat. Suara ringan untuk dewasa berada

antara 25 hingga 40 dB, sedangkan untuk anak-anak 20 sampai 40 dB.

Bertingkat semakin tinggi hingga suara terberat berkualitas 90 dB atau lebih

yang masih dapat didengar manusia.

Gelombang elektromagnetik berpengaruh terhadap listrik otak, namun

menjadi pertanyaan seberapa besar pengaruh gelombang tersebut

terhadap kerusakan otak? sampai saat ini belum ada satupun bukti medis

yang kuat untuk membuktikan itu. Meskipun gelombang elektromagnetik

berpengaruh terhadap otak tikus, namun tidak terbukti pada otak manusia

Sampai saat ini beberapa penelitian di Eropa pada gelombang

elektromagnetik terhadap tumor otak tidak dapat membuktikan efek

tersebut.Mengenai pengaruh terhadap telinga, paparan musik dengan

earphone dapat mempengaruhi ambang pendengaran , terutama bila

dilakukan dengan volume keras dan jangka waktu lama.

Beberapa cara untuk mengurangi kerusakan pendengaran adalah : dengan

mengurangi volume suara dan mengurangi waktu untuk mendengarkan

dengan earphone. Namun seringkali juga orang-orang menggunakan

earphone pada tempat-tempat yang ramai seperti stasiun kereta, terminal

bus ,dsb, jadinya tanpa sadar cenderung untuk meningkatkan volume

earphone lebih keras lagi. Beberapa saran untuk mengurangi efek samping

misalnya menggunakan headphone yang besar (tipe yang lama), sehingga

suara lebih terdistribusi dan lebih menutup suara bising dari luar

dibandingkan earphone yang kecil. Tipe earbuds yang kecil mempunyai

speaker kecil dengan volume besar yang diletakan di lubang telinga sudah

pasti memberikan efek lebih besar pada pendengaran dibandingkan dengan

headphone yang hanya ditempel pada telinga luar.

Read more

9 mitos malam pertama yang wajib diketahui untuk pengantin baru

0



 

 
Dibawah ini, adalah beberapa mitos malam pertama yang banyak beredar di masyarakat:

1 Mitos : Selalu menyakitkan.
Anggapan ini salah. Berhubungan seks pertama kali tidak selalu menyakitkan. Kekhawatiran banyak wanita di malam pertama adalah kuatir vagina mereka tidak bisa menampung penis yang berukuran besar ketika ereksi.

Rasa sakit ketika berhubungan biasanya terjadi karena secara seksual si wanita belum siap dan vagina masih terlalu kencang untuk menerima penetrasi. Solusi terbaik adalah dengan melakukan foreplay terlebih dahulu agar wanita menjadi rileks dan teransang sehingga vagina menjadi lebih bisa menerima penetrasi.

2. Mitos: Penentu Keberhasilan.

Malam Pertama dianggap sebagai penentu keberhasilan berhubungan seks di malam berikutnya. Seringkali kegagalan di malam pertama menyebabkan kekuatiran akan gagal di malam berikutnya.

Ejakulasi dini atau rasa sakit pada wanita akan terbayang di malam-malam berikutnya. Pengalaman buruk di malam pertama memang mempengaruhi perasaan saat akan melakukan hubunga seks lagi tetapi malam pertama bukanlah penentu keberhasilan hubungan seks di malam selanjutnya.

3. Mitos: Ejakulasi Dini selalu terjadi saat Malam Pertama.

Ejakulasi dini adalah masalah seksual pria yang tidak selalu terjadi di malam pertama. Ejakulasi dini terjadi jika gairah seks terlalu tinggi dan sulit di kontrol.

Beberapa orang beranggapan bahwa ejakulasi dini biasa terjadi di malam pertama tetapi malam pertama bukan penyebab terjadinya ejakulasi dini.

4. Mitos: Sehebat adegan film biru.
Banyak orang yang beranggapan bahwa berhubungan di malam pertama akan sehebat adegan di dalam film porno. Anggapan ini salah.

Bahkan tidak dianjurkan menjadikan adegan film porno sebagai acuan keberhasilan hubungan seks, sebab di film tersebut tidak runut dan banyak terjadi pemotongan-pemotongan gambar.

5. Mitos: Penis besar, istri puas.
Banyak orang beranggapan bahwa ukuran mempengaruhi kepuasan istri. Dan tidak sedikit suami yang khawatir di malam pertamanya ketika melihat ukuran penisnya yang kecil.

Fakta: Pada dasarnya bukan penis yang bisa memuaskan pasangan. Melainkan, kekerasan penis itu sendiri. Bila penis besar tetapi tidak bisa melakukan hubungan seks dengan baik, bukan tak mungkin justru ejakulasi dini terjadi.

6. Mitos: Selalu nikmat.
Banyak orang beranggapan bahwa seks itu nikmat sehingga saat malam pertama pasti akan dilewati dengan perasaan yang bahagia.

Fakta menyebutkan, tidak sedikit pasangan yang merasa kecewa di malam pertama mereka. Keindahan seks yang mereka bayangkan dikarenakan ketidak pahaman terhadap seksualitas secara benar.

7. Mitos: Darah perawan.
Darah perawan, adalah hal yang ditunggu-tunggu banyak pria di malam pertama mereka. Bila istri tidak mengeluarkan darah dianggap tidak perawan lagi. Mitos ini sangat menyesatkan. Keperawanan tidak ada hubungannya darah yang keluar. Mitos ini membuat banyak wanita menjadi khawatir di malam pertamanya. mereka takut tidak mengeluarkan darah dan takut dianggap tidak perawan lagi.

8. Mitos: Bisa Menyobek selaput dara adalah tanda keberhasilan.
Belum tentu selaput dara bisa sobek dimalam pertama. Menurut Nugroho, justru menyobek selaput dara saat malam pertama merupakan tanda terjadinya kegagalan respon seksual pada istri. Artinya, sebetulnya istri belum terangsang sempurna saat penetrasi terjadi.


9. Mitos: Harus minum obat kuat
Obatan dan ramuan untuk meningkatkan seksualitas tidak direkomendasikan jika tidak diperlukan. Jika di malam pertama, suami sudah menggunakan obat-obatan ini maka bisa dipastikan kalau secara psikologis dia belum siap melakukan hubungan seks di malam pertama.

( Sumber: http://banyugeni28.blogspot.com/2011/04/9-mitos-malam-pertama.html )

Read more

 
Design by ThemeShift | Bloggerized by Lasantha - Free Blogger Templates | Best Web Hosting